DESCRIBE INGREDIENTS (MIRIN, SAKE DAN SHOYU)
1. Sake
Sake adalah sebuah minuman beralkohol dari
Jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras. Sering juga disebut dengan
istilah anggur beras.
Penjabaran tertulis tentang proses pembuatan
sake tercantum dalam buku pertama sekitar tahun 700 setelah Masehi.
Di Jepang, kata "sake" berarti
"minuman beralkohol". Di beberapa wilayah regional dapat memiliki
arti yang lain. Di Kyushu Selatan, sake berarti minuman yang disuling. Di
Okinawa, sake merujuk ke shōchu yang terbuat dari tebu. Sake memiliki aroma
yang mirip dengan tape beras.
History:
Sejak zaman dahulu, orang-orang telah
membuat alkohol dan menikmatinya sebagai bagian dari budaya mereka. Dalam banyak
bagian di dunia, alkohol mendapatkan tempat sebagai sesuatu yang dihargai dan
telah diromantisasi menjadi sesuatu yang ideal. Orang-orang Jepang pastinya
tidak terkecuali. Berabad-abad yang lalu, mereka mulai mencampurkan makanan
utama mereka, beras, dengan air murni dan mikroorganisme koji untuk membuat
Nihon-shu (Sake jepang), dengan mahir memanfaatkan kondisi alam dan lingkungan
setempat untuk menciptakan sebuah minuman yang unik.
Lautan memisahkan kepulauan Jepang dari
benua Asia, dan hal ini terbukti menguntungkan untuk pembuatan sake karena
orang-orang di Negeri Matahari Terbit, yang terletak di sebelah timur dari
sebagian besar benua Asia Timur, mengembangkan minuman spesial mereka sendiri.
Pemisahannya secara geografis dilengkapi juga dengan pengasingan politik,
ekonomi dan budaya selama berabad-abad, sampai modernisasi dimulai sekitar
pertengahan tahun 1800-an. Sake adalah minuman beralkohol yang didesain untuk
selera orang Jepang oleh para ahli yang bebas dari pengaruhnya budaya lainnya.
Tidak
ditambah alkohol
|
Ditambah
sedikit alkohol
|
Junmai
Daiginjoshu.
|
Daiginjoshu
|
Junmai
Ginjoshu
|
Ginjoshu
|
Junmaishu
|
Honjozoshu
|
Kandungan gizi :
Dalam penyajian sake 100 gr mengandung Kalori (kcal) 134 Natrium 2 mg Kalium 25
mg Jumlah Karbohidrat 5 g Protein 0,5 g
Tips
menggunakan sake pada masakan:
1.
Untuk
makanan yang memiliki rasa pedas dan rasa yang cukup kuat, tidak disarankan
untuk menggunakan sake.
2. Gunakan
sake yang memiliki kualitas baik, karena akan sangat memengaruhi rasa masakan.
Untuk makanan berbahan halus dan segar seperti fresh seafood, lebih baik
gunakan sake yang memiliki memiliki rasa manis yang ringan (tidak terlalu
kuat).
3. Setiap
sake memiliki rasa yang berbeda, meskipun labelnya tidak mencantumkan perbedaan
antara satu sake dengan yang lain. Karena itulah, kita harus mencicipi terlebih
dahulu untuk mengetahui jenis sake mana yang paling sesuai dengan masakan yang
akan dibuat.
4. Meskipun
menggunakan bumbu dan sake dengan jenis yang sama, rasa yang dihasilkan dalam
masakan tertentu mungkin saja akan berbeda, tergantung dari cara penyimpanan
sake dan jumlah sake yang digunakan dalam masakan tersebut.
5. Perubahan
temperatur akan memengaruhi rasa sake, yang akhirnya akan berpengaruh pada
masakan. Karena itulah, perhatikan dengan baik temperatur tempat penyimpanan
sake.
6. Kita
bisa berkreasi dan mengatur jumlah sake yang digunakan sesuai dengan selera
kita. Namun, sebaiknya gunakan sake secukupnya.
7. Jangan
membatasi kreasi dengan menggunakan sake hanya pada masakan Jepang saja. Tidak
ada salahnya jika mencoba untuk mengombinasi sake ke dalam masakan lokal daerah
kita sendiri.
2. Mirin
Mirin adalah bumbu dapur untuk masakan
Jepang berupa minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis, mengandung gula
sebanyak 40%-50% dan alkohol sekitar 14%. Mirin digunakan pada masakan Jepang
yang diolah dengan cara nimono (merebus dengan kecap asin dan dashi) dan
campuran untuk berbagai macam saus, seperti saus untuk kabayaki (tare), saus
untuk soba (soba-tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki.
Kandungan alkohol pada mirin dapat
menghilangkan rasa amis pada ikan dan mengurangi risiko hancur bahan makanan
yang dimasak. Kandungan gula pada mirin digunakan untuk menambah rasa manis
bahan makanan yang dimasak, membuat mengkilat bahan makanan yang dimasak cara
teriyaki dan menambah harum masakan.
History:
Asal-usulnya
mirin adalah minuman keras mahal dengan rasa manis yang sering diminum pada
zaman Edo sebelum orang Jepang meminum jenis sake seperti yang diminum sekarang
ini.
Ada
beberapa pendapat tentang asal usul mirin yang semuanya tidak dapat dibuktikan
kebenarannya:
Mirin berasal dari minuman keras dengan
rasa manis asal Tiongkok disebut meirin yang diperkenalkan di Jepang pada zaman
Sengoku.
Mirin sudah ada sejak zaman dulu di Jepang,
asalnya dari sake berasa manis yang ditambah minuman keras hasil fermentasi
yang disebut shōchū supaya tidak lekas busuk.
Penggunaan kata mirin pertama kali ditemukan
dalam buku catatan harian Komai-nikki yang ditulis pada tahun 1593, sedangkan
cara pembuatan mirin ditemukan dalam Honchō shokkan yang ditulis pada tahun
1695.
Penggunaan mirin sebagai saus makanan yang
dipanggang (kabayaki) baru dimulai sejak pertengahan zaman Edo.
Kandungan gizi:
Dalam penyajian mirin 100 gr mengandung Kalori (kcal) 134 Natrium 2 mg Kalium 25
mg Jumlah Karbohidrat 5 g Protein 0,5 g
Fungsi pada masakan:
1.
Dapat mengihilangkan bau amis pada masakan
2.
Menambahkan rasa manis pada masakan
3.
Memberi aroma pada masakan
4.
Mengikat makanan pada proses pembuatan masakan dengan cara teriyaki
3. Shoyu
Shoyu disebut juga shoya sauce atau kecap
Jepang. Kecap ini merupakan hasil fermentasi kedelai. Berbentuk cair dengan
warna cokelat tua. Aromanya seperti kecap dengan rasa gurih kedelai. Kecap ini
ada dua jenis yang encer dan yang pekat. Kecap ini biasa dipakai untuk memasak
masakan Jepang. Seperti sukiyaki, yakiniku atau sebagai saus perendam tetapi
tidak lazim untuk saus pencelup. Karena saus pencelup ada jenis yang berbeda.
Dijual dalam kemasan botol dan banyak dijual di pasar swalayan atau toko bahan
makanan Jepang.
History:
Sejak dulu kawasan Noda, Prefektur Chiba
terkenal sebagai pusat industri kecap asin. Di antara sejumlah industri rumahan
tersebut terdapat 2 bisnis keluarga yang menonjol: keluarga Takanashi, dan
keluarga Mogi. Pada tahun 1917, delapan usaha keluarga termasuk usaha keluarga
Takanashi dan usaha keluarga Mogi membentuk sebuah perusahaan terbatas.
Perusahaan tersebut bernama Noda Shōyu dengan Hichiroemon Mogi sebagai direktur
utama. Perusahaan Noda Shōyu memiliki dari 200 merek dagang, termasuk Kikkoman.
Pada tahun 1940, merek Kikkoman akhirnya dipilih sebagai satu-satunya merek
yang mewakili Noda Shōyu.
Kandungan Gizi:
Kandungan gizi dalam penyajian 15 ml shoyu
yaitu Kilojoule 41,84 kj, Kalori 10 kkal, Protein 2 g, Karbohidrat 1 g, Sodium 920
mg.
Fungsi
pada makanan:
1.
Memberi rasa asin pada masakan.
2.
Menciptakan cita rasa yang khas pada masakan teriyaki.
3.
Memberi aroma pada masakan.
4.
Biasanya di celup pada saat memakan masakan jepang.
Source:
Komentar
Posting Komentar