Langsung ke konten utama
INDONESIAN DESSERT AND FINGER FOOD
1.
BARONGKO
Barongko
merupakan makanan khas Bugis-Makassar yang terbuat dari pisang yang dihaluskan,
telur, santan, gula pasir, dan garam. Kemudian dibungkus daun pisang lalu
dikukus. Jika sudah matang, dimasukkan ke dalam kulkas. Dahulu, Barongko
disajikan sebagai hidangan penutup bagi para raja Bugis. Selain itu juga sering
disajikan saat acara adat seperti sunatan, pernikahan, syukuran dan lain
sebagainya. Hingga kini pun Barongko masih biasa disajikan saat pesta adat.
Untuk membuat Barongko ini haruslah dikerjakan oleh orang yang sudah
berpengalaman. Dengan tujuan untuk mempertahankan kualitas rasa dan kelezatan
yang khas dari Barongko. Karena itulah Barongko tidak mudah dijumpai di
pasaran.
2.
PANADA
Panada adalah
salah satu kue khas Manado yang populer selain klappertaart. Ada yang
mengatakan kue ini merupakan pengaruh kuliner Belanda,ada yang mengatakan kue
ini merupakan pengaruh kuliner Portugis karena bentuknya yang mirip kue pastel.
Akan tetapi, diyakini kue ini merupakan pengaruh kuliner Spanyol karena sangat
mirip dengan kue Empanada. Kue ini berupa kue pastel yang diisi dengan ikan
laut cakalang dibumbu panpis. Bumbu panpis adalah ikan cakalang dimasak dengan
bawang merah, daun jeruk, kemangi, cabe merah, daun bawang, sedangkan ikannya
disuir kecil-kecil. Pembuatan panada terdiri atas bahan dan isi, kemudian
digoreng dalam minyak hangat. Kue panada bukan berasal dari kuliner Belanda,
melainkan dari bangsa Spanyol/Portugis yang datang ke Minahasa beberapa abad
yang lalu. Dalam bahasa mereka, panada disebut empanada, yaitu isian makanan
(ikan dll.) yang dibungkus roti. Resep untuk membuat Panada awalnya dimiliki
oleh Keluarga Besar Mandey yang adalah keturunan asli Minahasa pada masa itu.
3.
PUKIS
Pukis adalah sebuah
kue khas Indonesia. Kue ini dibuat dari adonan telur, gula pasir, tepung
terigu, ragi dan santan. Adonan itu kemudian dituangkan ke dalam cetakan
setengah bulan serta dipanggang di atas api (bukan oven). Pukis dapat dikatakan
sebenarnya adalah modifikasi dari kue wafel. Variasinya bermacam-macam, diberi
taburan coklat butir, keju, selai nanas, sukade (manisan buah, biasanya dari
pepaya dan dipotong kecil kecil serta berwarna warni) atau kacang. Kue pukis
memiliki bentuk dan warna yang khas. Bagian atasnya berwarna kuning dan bagian
bawahnya kecoklatan. Pukis mudah dijumpai di toko-toko kue maupun penjual kaki
lima di Indonesia. Dan karena mudah dijumpai kue ini jarang disajikan pada
pesta-pesta.
4.
KUE PUTU
Kue putu (dari
bahasa Jawa, puthu adalah jenis makanan Indonesia berupa kue yang berisi gula
jawa dan parutan kelapa, tepung beras butiran kasar. Kue ini di kukus dengan
diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan dan dijual pada saat
matahari terbenam sampai larut malam. Suara khas uap yang keluar dari alat
suitan ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.
Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau. Sejumlah pedagang
masa kini mengganti bambu dengan pipa PVC dengan alasan kepraktisan, meskipun
dari segi kesehatan penggunaan PVC membahayakan. Putu versi Bugis (Sulawesi
Selatan) memakai beras ketan hitam tanpa gula. Putu dimakan dengan taburan
parutan kelapa dan sambal. Putu Bugis hanya dijual pagi hari sebagai pengganti
sarapan yang praktis.
Kue putu sendiri sudah
merambah ke negara lain, seperti Singapura dan Malaysia, meskipun nama dan
bentuk untuk kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue
putu tradisional Indonesia itu sendiri.
5.
SERABI
Serabi (Sd. sorabi,
surabi; Jw. srabi) merupakan jajanan pasar tradisional yang berasal
dari Indonesia. Ada dua jenis serabi, yaitu serabi manis yang menggunakan kinca
(gula merah cair) dan serabi asin dengan atau tanpa taburan oncom yang telah
dibumbui di atasnya. Di Bandung, serabi biasa dijajakan di pagi hari dan
dimasak menggunakan tungku sehingga menghasilkan rasa yang khas. Kadangkala
telur ayam yang telah dikocok ditambahkan ke atas adonan serabi yang sedang
dimasak. Se-iring dengan perkembangan zaman, banyak yang terus berinovasi
dengan menambahkan berbagai topping seperti sosis, keju, maupun mayonais
yang tujuannya untuk mematahkan asumsi bahwa serabi adalah makanan yang
terkesan rendahan. Tempat yang menyajikan serabi dengan berbagai variasi rasa
tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bogor.
6.
BIKA AMBON
Bika ambon
adalah sejenis penganan asal Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur,
gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini
juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat. Bika ambon
biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari karena
setelah itu kue tersebut mulai mengeras.
Menurut
penjelasan M Muhar Omtatok, seorang budayawan dan sejarawan, kue bika ambon
terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka. Selanjutnya dimodifikasi
dengan bahan pengembang berupa nira/tuak enau hingga berongga dan berbeda dari
kue Bika atau Bingka khas Melayu itu. Selanjutnya M Muhar Omtatok menyebutkan
bahwa kue ini disebut bika ambon karena pertama sekali dijual dan popular di
simpang Jl Ambon-Sei Kera Medan.
Bika ambon
dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di Medan, Jalan
Mojopahit di daerah Medan Petisah terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue
ini. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon
perhari apabila menjelang hari raya. Diperkirakan, sebutan bika ambon muncul
dari kebiasaan masyarakat yang dahulu baru mengenal bika yang diproduksi di
Jalan Ambon, Medan. Penyebutan bika ambon akhirnya menjadi tradisi seiring
dengan berkembangnya industri makanan ini.
7.
KUE DADAR GULUNG
Kue dadar gulung
merupakan penganan khas Indonesia dan Malaysia yang dapat digolongkan sebagai pancake
yang diisi dengan parutan kelapa yang dicampur dengan gula jawa cair. Isi ini
disebut unti. Kulit dadar gulung berwarna hijau karena diberi pewarna
daun suji.
8.
KECIPUT
Keciput adalah
makanan sejenis onde-onde kecil yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah, dan
sekitarnya. Keciput menjadi oleh-oleh khas dari Jepara.Kue ini menyerupai kotoran
ayam, dengan bentuk bulat memanjang dengan balutan biji wijen di seluruh bagian
bulatannya. Yang membedakan dari onde-onde biasa yaitu bentuknya lebih kecil
dan tidak ada pengisi sebagaimana onde-onde. Satu lagi yang membedakannya
dengan onde-onde adalah saat digigit keciput ini tidak lembek seperti
onde-onde. Rasa keciput manis dan gurih dengan kerenyahan biji wijen. Proses
produksi keciput menggunakan bahan telur, margarin, tepung terigu, dan adonan
perasa. Bahan tersebut dicampur dan diaduk hingga merata. Usai mengembang dan
adonan mengeras, tinggal membentuk ukuran keciput sesuai selera. Usai membentuk
ukuran kecil atau ukuran kotak dadu. Tak lupa adonan potongan keciput diayak
dengan wijen. Cara ini agar lebih mudah, untuk menaburkan wijen secara merata
ke seluruh permukaan kue.
9.
KUE LAPIS
Kue lapis adalah
makanan khas Indonesia. Kue ini biasanya terdiri dari dua warna yang
berlapis-lapis, ini yang memberi nama kue ini. Kue ini dibuat dari tepung
beras, tepung kanji, santan, gula pasir, garam dan pewarna. Kue ini dikukus
setiap lapisannya sebelum kemudian lapisan di atasnya ditambahkan. Kue ini
banyak ditemui di daerah-daerah di Indonesia. Pewarna yang digunakan untuk kue
lapis bisa terdiri dari pewarna makanan buatan atau pewarna alami. Pewarna yang
sering digunakan adalah pandan (hijau) dan sirup bunga mawar (merah).
10.
ONDE - ONDE
Onde-onde adalah
sejenis kue jajanan pasar yang populer di Indonesia. Kue ini sangat terkenal di
daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak zaman Majapahit.
Onde-onde dapat ditemukan di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki
lima. Onde-onde juga populer khususnya di daerah pecinan baik di Indonesia
maupun luar negeri.
Onde-onde
terbuat dari tepung terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan
permukaannya ditaburi/dibalur dengan biji wijen. Terdapat bermacam-macam
variasi, yang paling dikenal adalah onde-onde yang terbuat dari tepung ketan
dan di dalamnya diisi pasta kacang hijau. Variasi lain hanya dibuat dari tepung
terigu dan diberi warna pada permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang
dikenal sebagai onde-onde gandum, yang merupakan onde-onde khas dari kota
Mojokerto.
Sejarah
onde-onde dapat ditelusuri di Tiongkok saat zaman dinasti Tang, di mana makanan
ini menjadi kue resmi daerah Changan (sekarang Xian) yang disebut ludeui
(碌堆). Makanan ini kemudian dibawa oleh
pendatang sana menuju ke daerah selatan Cina, lalu berkembang luas hingga
daerah-daerah Asia timur dan tenggara.Di Indonesia onde-onde berbentuk
bulat,berwarna coklat dan berlapis wijen. Di dalamnya terdapat kacang hijau
atau ketan hitam. Sedangkan di Padang onde-onde disajikan dalam bentuk
bulat,berwarna hijau,kenyal,ditaburi kelapa,dan di dalamnya ada gula merah
cair.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lopis
https://id.wikipedia.org/wiki/Serabi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kue_putu
https://id.wikipedia.org/wiki/Pukis
https://id.wikipedia.org/wiki/Onde-onde
https://id.wikipedia.org/wiki/Keciput
https://id.wikipedia.org/wiki/Dadar_gulung
https://id.wikipedia.org/wiki/Bika_ambon
Komentar
Posting Komentar